Sobat ..., aku lebih percaya sama kata sahabatku sendiri . Aku agak gak percaya sama kata teman-teman , menurutku kata teman itu bagaikan racun , jika di percaya merusak tali persahabatan. aku pernah mengalami itu sendiri , Puspa nama sahabatku. Kejadian itu 5 bulan yang lalu tepatnya di sekolahan. Waktu itu sahabatku gak masuk sekolah dikarnakan kakaknya wisuda di Jakarta. Selama di sekolah , aku cerita-cerita sama teman-temanku , pas sedang asyiknya bercerita tiba-tiba seseorang yang datang dari belakang ternyata itu Nara. Dia anak yang suka boong sama semua orang termasuk dengan aku. Nara ikut mendengarkan cerita kami. Nara bertanya dimana Puspa , kok gak kelihatan ? bolos ya dia ? , kami langsung menjawabnya dengan serempak, "tidak " . " Puspa memang tidak masuk , tapi bukan berarti dia bolos sekolah " kataku dengan tegas. Nara heran dengan Puspa yang tidak masuk sekolah , " lalu mengapa Puspa tidak masuk sekolah?" . " Ada keperluan keluarga " jawab kami . Kemudian Nara bercerita tentang Puspa , ku dengarkan cerita dari Nara. Ceritanya agak menjelekkan Puspa , tetapi tidak langsung mempercayai perkataannya yang mencela itu . Lama kelamaan cerita Nara sungguh sangat pedas , aku sebagai sahabat Puspa gak terima jika sahabat setiaku yang paling ku percayai di jelekkan oleh Nara. Suasananya agak panas , tetapi aku berusaha agar tenag dan kembali. Semua perkataan Nara tidak aku dengarkan , tapi aku juga tidak terima semua itu . Nara benar-benar sangat keterlaluan , dia harus di beri pelajaran menurutku dan ku sampaikan kepada teman-teman , agar dia kepok dengan perbuatannya itu . teman-temanku setuju dengan usulku , dan mereka juga ingin membuat Nara berubah menjadi orang yang tidak suka berboong lagi .
Satu minggu kemudian , pas jam istirahat seperti biasa kami berkumpul untuk bercerita yang pasti dengan sahabatku juga dong pastinya . Dan ada Nara juga , kami semua sepakat untuk ngerjain Nara . Kami meniru sifat Nara yaitu boong, upps jangan salah ! kami boong untuk kebaikan . Sebenarnya sih aku gak tega boongin Nara , tapi apa boleh buat aku jalanin itu . Andin mulai boong pada Nara , dia berkata bahwa pacarnya Nara kemarin jalan sama cewek laen , mereka kelihatan mesra banget kalau gak salah cewek itu lebih cantik dari Nara dan lebih baik dari Nara . Nara mulai panas wajahnya terlihat marah saat mendengarkan cerita dari Andin . Nara berkata itu boong , pacarku setia sama aku gak mungkin dia seperti itu kamu pasti boong sama aku . Andin mengatakan aku gak bong Nara , emang otu kernyataan kok kalau gak percaya tanya sama teman yang lain , aku lihat dengan mata kepalaku sendiri kok dan mataku masih normal kali , aku lihat pacarmu gak sendirian , teman yang lain juga lihat itu . Nara semakin tidak percaya itu , dia seperti mau menangis , matanya mulai merah , Nara percaya gak percaya dengan Andin ., Nara berpikir Andin anak yang tidak pernah boong , Andin anak yang jujur padanya . Lalu aku mengatakan , Nara kamu kenapa , mengapa matamu merah seperti mau menangis ?. Nara mengelak perkataanku , aku gak apa apa , cuman kelilipan . Kemudian Nara masuk dalam kelas , ternyata dia menangis dia percaya dengan cerita Andin , padahal itu tidak benar. Pacarnya Nara memeng terkenal dengan kesetiaannya . Lalu kami semua mengatakan pada Nara yang sesungguhnya terjadi , setelah Nara mendengarkan penjelasan kami , Nara pun berhenti menangis dan tertawa . Nah itu ceritaku .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar